Pengolahan Media Tanam
Media tanam untuk tanaman anggrek tanah dibedakan:
a) Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman).
Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah
pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah dan
akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang.
Pot diisi pupuk kandang yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira
2/3 dari pot.
b) Media tanam dalam tanah dengan sistim bak-bak tanam.
Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi bak 2 lapis
batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas tanah untuk menghindari dari
kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm kemudian diberi bata ukuran
40 cm x 2 m dan jarak antara pembantas dengan yang lain 3 cm. Tiang penahan
dibuat 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu
sehingga keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.
Teknik Penanaman
Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek,
yaitu:
1) Anggrek Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi
tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai
untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari
makanan adalah akar udara.
2) Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman
lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti
akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
3) Anggrek tanah/anggrek Terrestris.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan
jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah.
2) Penyiangan
Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol
kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis
anggrek.
3) Pemupukan
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H,
O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro
dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan
garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
a) Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk
pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari
pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat
(K2SO4).
Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:
1. Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
2. ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air
b) Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan
tambahan pupuk, maka dapat disusun sendiri pupuk yang mengandung N, P,
K dengan cara misalnya :
1. Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
2. DS : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air
c) Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size)
Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K= 1:6:1.
Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
a) Dalam bentuk padat/powder yang dilakukan dengan menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun/batangnya yang menyebabkan daun/batang
tadi dapat terbakar.
b) Disiramkan, yang mana anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang
terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dimana-mana.
c) Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar
didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.
Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau,
kambing, ayam dan lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain
mengandung bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman juga
sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau.
Keburukan dari pupuk kandang ini adalah di dalam kotoran banyak bateri yang
mengandung jamur. Untuk itu dianjurkan disangan lebih dahulu untuk
menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik
dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 5.00 sore.
4) Pengairan dan Penyiraman
Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
a) Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi
maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang
baik sekitar 5,6-6.
b) Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari
tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus
diperhatikan pHnya.
c) Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk
menyiraman.
d) Air kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur,
bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi
makanan mungkin cukup baik.
Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian
pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian
pot dan sifat diuraikan sebagai berkut:
a) Pecahan genting/pecahan batu merah, yang mana mudah menguapkan air dan
sifat anggrek yang tidak begitu senang dengan air sehingga tidak mudah untuk
lumutan. Untuk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak dan
untuk siraman lebih sedikit.
b) Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan
di daerah panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah
dingin tidak menguntungkan karena mudah busuk.
c) Remukan akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah untuk menyerap
air, setelah beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan
lunak lebih mudah menyerap dan menahan air.
d) Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar sekali untuk penyerapan air,
mudah terjadi penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil dan jika
potongan kecil penyerapan air lebih banyak.
Bagi tanaman yang sudah besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim
hujan dan 1-3 hari sekali pada musim hujan.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore
hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin
kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama
perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu)
daun seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk
hama antara lain:
a) Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
b) Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun
c) Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu
d) Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu
e) Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan
bekicot air
f) Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong
dan bekicot air
Untuk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
a) Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat
Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.
b) Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6–8
cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek
direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu
minggu sekali.
No comments:
Post a Comment